Cute Blue Pencil

Just in Time (JIT)

Pengertian Just in Time (JIT) dan Filosofinya

JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi pentins dalam manajemen biay. Ide dasarJIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada pernibtaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diapopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .
Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.



Just in Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu
  1.  menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.
  2. memproduksi dengan jumlah kecil
  3. menghilangkan pemborodan
  4. memperbaiki aliran produksi
  5. menyempurnakan kualitas produk
  6. orang-orang yang tanggap
  7. menghilangkan ketidakpastian
  8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.
Latar Belakang Timbulnya JIT

JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan system tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahanyang dilakukan dari system tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa yang diharpkan oleh JIT dan alat-alat statistic seharusnya dinerikan.
Tujuan JIT adalah untukm meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengenadalian biaya, peningkatan kualitas, serta mamperbaiki kerja pengiriman. Tetapi ada satu hal yang perlu selalu di ingat ‘peningkatan daya saing tidak menjamin perusahaa akan survive, tetapi tidak memilki daya saing menjamin dengan pasr\ti terjadinya bencana.

D. Persyaratan-persyaratan JIT
Terdapat beberapa persyaratan yang ahrus dipenuhi pemerapan JIT:

  1.  Organisasi Pabrik
    Pabrik dengan sisitem JIt berusaha untuk menatur layout berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi.
  2. Pelatihan/Tim/keterampilan
    JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan system tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahanyang dilakukan dari system tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa yang diharpkan oleh JIT dan alat-alat statistic seharusnya dinerikan.
    • Membentuk Aliran/Pemyederhanaan
    Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal.
    • Kanbal Pull System
    Kanbal merupakan system manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu kanbal memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:
    1. Jangan mengirim produk rusak ke prosess berikutnya.
    2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,
    3. Memproduksi hanya sejimlah proses berikutnya
    4. Meratakan beabn produksi
    5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning
    6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.
  3. Visibiltas/ pengendalian visual
    Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan system visual. Melacaknya apa yang terjadi dalam system tradisional sulit dilakukan karena para karyawan mondar-mandir mengurus kelebihan barang dalam prosess dan banyak rute produksi yang saling bersilangan.
  4. Eliminasi Kemacetan
    Untuk menghapus kemcetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi, perlu dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini terdiri dari berabagi departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan departemen lainnya yang relevan.
  5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup
    Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil. Pendekatan ini pendekatan ini esuai bila nesin-mesin digunakan untuk menghasilkan berbagai bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan proses berikutnya dalam tahap produksi.
  6. Total Productive Maintance
    TPM merupakan suatu keharusan dalam sisitem JIT. Mesi-mesin membersihkan dan diberi pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin tersebut.
  7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan Berkesinambungan.Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja sesuai dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIt tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus bekerja dengan prima
Startegi Penerapan Just in Time

Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain:
Startegi Penerapan pembelian Just in Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan. Tanpa ada komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah system, yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak jangka panjang dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk jangka panjang, selanjutnya barang akan dating sesuai kebutuhan atau proses produksi perubahan kita.
Startegi penerapan Just in Time dalam system produksi. Penemuan system produksi yang tepa, yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini produksi yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam barang, sehingga semua kebutuhanpelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan sebagainya.

Manfaat JIT

JIT bukan hany sekedar metode pengedalian perediaan, tetapi juga merupakan system produksi system produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas. Manfaat JIT antar lain
  1. Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang.
  2. Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi
  3. Mendurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi kesalahan pada sumbernya.
  4. Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik.
  5. Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.
  6. Loyout pabrik yang lebih baik.
  7. Pengendalian kualitas dalam prosess.
Hubungan Antara JIT dan TQM

Untuk mengimplentasikan JIT diperlukan adanya system total quality secara keseluruhan dalam organisasi. JIt mensyartkan semua departemen dapat merespon kebutuhan-kebutuhannya. Apabila departemen produksi melaksanakan JIt, tetapi organosasi secara keseluruhan tiadak mengupayakan TQM, maka personil departemen produksi akan menghadapi hambatan yang besa. Selain itu JIT juga mensyaratkan perubahan, sehingga sering kali timbul penolakan dari departemen uang memilki komitmen untuk berbah. Perbaikan secara terus menerus (Kaizen) Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum system mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Just in time) ini adalah usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga Kaizen bisa juga merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi.
Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa jepang yang dapat diartikan sebagai perbaikan secara terus menerus (countinius improvement). Kaizen nerupakan suatu kesatuan pandangan yang komperhensif dan terintegrasi yang meliputi:
  1. berorientasi pada pelanggan.
  2. Pengendalian mutu secara menyeluruh
  3. Robotic
  4. Gugus kendali mutu
  5. System saran
  6. Otomatisasi
  7. disiplin di temapt kerja
  8. pemelihraan produktivitas secara menyeluruh
  9. kanban
  10. penyempurnaan perbaikan mutu
  11. tepat waktu
  12. tanpa cacat
  13. kegiatan kelompok-kelompok kecil
  14. hubungan kerja sama dengan manjer dan karyawan
  15. pengembangan produk baru
kaizen mempunyai semangat mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan berpedoman pada semangat, hari ini harus lebih dari haro kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, tidak boleh ada hari tanpa ada perbaikan.
Adapun hirarki dalam kaizen adalah:
Manajemen Puncak Manajemen Madya Supervisor Karyawan
• mengintroduldi kaizen swbasai strategi perusahaan • menyebarluakan dan mengimplemen taskan sasaran kaizen sesuai penghargan manajemen puncak meallui menebarluaskan kebijakan • menggunakan kaizen dalam peranan fungsi • Melibatkan diri dalam sisitem sasaran dan aktivitas kelompok kecil

0 komentar:

Posting Komentar